Rasionalisme adalah paham yang
dikembangkan oleh rene descertes ( 1956 – 1650 ) lahir di La Haye
Totiraine , dia belajar di La Fleche dari tahun 1604-1612, disana dia belajar bahasa yunani, matematika dan filsafat kemudian melanjutkan studynya di Poitier,
bukan memperdalam filsafat melainkan belajar ilmu hukum dan kedokteran.
Setelah berpetualang dibeberapa negara
eropa akhirnya dia memutuskan untuk hidup di negeri Belanda. Di sinilah, ia
menetap selama 20 tahun 1629-1649 dalam iklim kebebasan berpikir ia dengan
leluasa menyusun karya-karyanya di bidang ilmu dan filsafat seperti Le Monde
atau The World.
Pada tahun 1649, Ratu Christina
meminta descartes datang ke Swedia untuk mengajari Ratu
Christina mengenai filsafat. Sayangnya, Ratu mempunyai jadwal yang disiplin
yaitu bangun sangat pagi. jadwal itu membuat kesehatan descertes melemah karena tidak tahan dengan udara
dingin dinegara itu, akhirnya dia meninggal pada 1650 pada usia 54 tahun.
Pemikirannya
Dari
keseluruhan filosof yang ada sebenarnya hampir semua memiliki caranya
tersendiri dalam memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan.
Rasionalisme dalam bidang filsafat adalah
paham yang mempercayai bahwa satu satunya sumber pengetahuan/ kebenaran hanya
bisa diperoleh melalui akal ( pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir )
tanpa adanya proses panca indra ataupun penelitian, corak pemikiran yang rasional
itulah kontribusinya yang dia berikan
kepada dunia.
Menurutnya keraguan adalah cara untuk sampai
terhadap keyakinan, maksudnya adalah keragu -raguan telah memicu dirinya untuk
menemukan kebenaran yang sistematis dan rasional.
Jadi Keraguan adalah titik awal bagi dirinya untuk
menemukan keyakinan didalam filsafatnya, keraguan decartes adalah keraguan yang
bermethode dan bertujuan untuk sampai kepada keyakinan sekaligus untuk memaksimalkan
fungsi akal agar terhindar dari kesalahan.
Penyebab
keraguan rene descertes:
1 .Perbedaan
cara pandang para filosof
2.
panca indra yang tidak selalu benar dan
kesalahan dalam berpikir
3. mimpi
yang tidak selalu sama dengan kenyataan
Ketiga sebab itulah yang akhirnya
memunculkan keraguan didalam kehidupannya, Gejala-gejala yang nampak, ia
ragukan semua, Ia ragu terhadap apa yang ia tangkap melalui panca indera, bahkan
ia ragu terhadap dirinya dan pencipta.
Tiga
pilar rene descertes dalam membangun keyakinannya
1.
Dalil
berpikir ( wujud manusia )
2.
Dalil
kesempurnaan dan keabadian ( wujud pencipta )
3.
Dalil
keluasan ( materil )
Berikut
penjelasan singkatnya ;
dalil
berpikir
Manusia
ketika ragu akan beralih kepada proses
berpikir, dengan berpikir itu akan menjukan bahwasanya dia ada.
Dalam
rumus cogito Descartes “ saya berpikir maka saya ada”
dalil
kesempurnaan dan keabadian
Untuk
menunjukan adanya kesempurnaan dan keabadian rene descertes memilik 4 cara
untuk membuktikan dalil tersebut.
a.
Melalui
akal
Keraguan
yang ada adalah bentuk ketidak sempurnaan dalam proses berpikir
Descertes
bertanya kepada dirinya, darimana asal
pemikirannya? Apakah dari dalam dirinya sendiri ataukah adanya unsur
luar?
Kemudian
dia menjawab, sesungguhnya setiap manusia memiliki sifat tidak sempurna,tidak abadi, dan
keterbatasan.
Ini
menyimpulkan bahwasanya segala sesuatu yang memiliki sifat tersebut tidaklah
sempurna dan akan sirna, sehingga perlu adanya pencipta yang memiliki segala
kesempurnaan dan juga abadi.
b.
Melalui
manusia
Pembuktian
ini erat hubungannya dengan sifat manusia yang menginginkan kesempurnaan ,di
mana setiap individu berkeinginan untuk mencapai derajat sempurna tersebut.
Rene
descertes berkata “ kalau aku adalah penyebab adanya diriku maka aku akan
meletakan semua kesempurnaan “
Dari
sini dia menyimpulkan adanya pencipta yang menciptakan sifat tersebut didalam
diri manusia.
c.
Melaui penjagaan
dan penciptaan makhluk
Dia
terinspirasi dari pemikiran islam kemudian mengaplikasikannya dengan adanya kekuatan pencipta yang menjadi penyebab diciptakannya manusia
dan keberadaannya di dunia, dimana
manusia yang memiliki banyak kekurangan tidaklah mungkin mampu
menciptakaan dan menjaga penciptaan itu.
d.
dalil
antologi
Untuk
membuktikan dalil ini maka harus melihat kepada dzat pencipta yang maha
sempurna, Dalam pikiran Descrates ia memiliki suatu gagasan tentang Allah
adalah pemilik kesempurnaan, dia kembalikan kepada ide sempurna yang ada pada
dirinya, pasti ada suatu penyebab sempurna untuk ide itu Wujud yang sempurna
itu tidak lain daripada Allah
ALLAH SEMPURNA
SEMPURNA ADA
________________________
MAKA
ALLAH ADA
Dalil keluasan
Descarte telah meyakini wujud
manusia (dirinya) dan meyakini adanya wujud pencipta yang sempurna dan abadi
yang menjadi penyebab terciptanya manusia dan terciptanya segala sesuatu, kita
juga telah lihat bagaimana adanya sifat ke-ingin sempurnaan yang pada pada
setiap manusia.
dalam pandangan Descartes, apapun
yang ada di dunia adalah material yang bersifat keluasan. Setiap keluasan
terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi atau kedalaman,keluasan ini sering
dikaitkan segala sesuatu yang tidak
memiliki ciri-ciri fisik,seperti proses
berpikir tidak memiliki keluasaan karena
tidak memiliki ciri fisik.
Descartes menegaskan bahwa keluasan
tidak dapat dipahami tanpa reaksi yang meluas, jadi keluasan dan reaksi yang
meluas adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
Untuk mempermudah memahami hal
tersebut dia memberikan contoh tentang
konsep keluasan tentang percobaan lilin,Lilin tersebut memiliki bentuk,
panjang, lebar, dan tinggi, dan oleh karenanya dia memiliki keluasan. Namun
saat lilinnya meleleh, kita dapat melihat bahwa lilin mulai berubah bentuk.
Mulai menyerang keluasan yang lain, berubah, dan seperti menyatu,yang berubah hanyalah ukurannya dan bukan keluasannya.Walaupun
lilin meleleh kita masih tetap membedakan lilin sebelum dan sesudah sebagai
lilin yang meleleh.
Contoh lainnya adalah sarang madu,
dimana saat kita mendekat maka kita dapat melihat bentuknya, lidah kita dapat
merasakan rasanya, hidung kita dapat mencium aromanya, akan tetapi apabila kita
taruh sarang tersebut disuatu wadah yang berada diatas api tentu sifat sifatnya
akan berubah meskipun pada hakikatnya masih ada, jadi apa yang tampak bukan
lagi sama dengan sifat semula.
Dan hal ini ternyata cukup untuk
membuat kita berpikir bahwa walaupun reaksi yang meluas itu banyak, mereka tetap satu dan
bisa hidup dalam kesatuan keluasan.
Dari pengertian
diatas Descartes menyimpulkan bahwa pengetahuan yang kita peroleh dari panca indra kita itu tidak bermakna, sebab pengetahuan
indrawi hanya memberi nilai praktis. Melihat
terlalu rumitnya masalah ini menjadikan Descartes untuk merujuk kepad wujud ide
bawaan yang terdapat pada manusia sejak lahir, dimana apa yang dilihat oleh
akal disetiap peristiwa adalah benar adanya.
Perubahan hal tersebut adalah rekasi diluar indra
manusia,yang sejatinya hanya bias diketahui dengan akal manusia bahwa sesuatu
itu benar benar terjadi.
Disini sebenarnya descarte mengalami sedikit kebingungan mengenai mengapa manusia
diciptakan tidak memiliki kesempurnaan akal, dia melihat dari setiap apa yang
dihasilkan oleh pikirannya tidak selalu terbukti dengan benar.
Descarte memulai meragukan akalnya
disetiap apa yang ada dipikirannya dan meyakini akalnya apabila ia sampai
kepada kebenaran secara nyata (tidak konsisten),sebenarnya descarte tidak percaya akan adanya hasil yang
salah bilamana akal tersebut sehat dan benar ( kesalahan itu tidak mungkin
apabila akalnya bekerja dengan benar), maksudnya adalah kesalahan itu tidak
disebabkan oleh lemahnya akal akan tetapi berasal dari usaha manusia yang tidak
sanggup untuk sampai pada hakikatnya ( keterbatan akal dalam memecahkan
masalah). Dengan demikian manusialah sesungguhnya yang bertanggung jawab atas
kesalahan dari sebuah hakikat dan lemahnya kemampuan yang ada pada manusia,
bukan akal itu sendiri.
Metode Descartes dalam memecahkan masalah
Descartes
sangat perhatian terhadap metode, sebenarnya keraguan ini bukanlah tujuannya
karena metode ini bergerak dari keraguan menuju kepastian. Keraguan descartes
ditujukkan untuk mencapai kepada sesuatu yang tidak dapat diragukan.
Descartes
memiliki empat metode didalam memecahkan suatu pemasalah, yaitu :
1. Tidak menerima sesuatu apapun sebagai kebenaran
kecuali telah melihat bahwa hal itu telah benar benar jelas kebenarannya
2 .Mengklasifikasikan segala sesuatu
yang dianggap sulit kedalam beberapa bagian untuk memudahkan dalam pemecahan
masalah
3.Memulai dari hal hal yang paling
sederhana dan yang paling mudah
dimengerti didalam masalah itu kemudian
secara berangsur-angsur menuju kepada masalah yang lebih rumit.
4.Memeriksa semuanya secara
menyeluruh dan memastikan segala sesuatu yang sudah dikerjakan untuk meyakinkan agar tidak ada yang
tertinggal didalam analisa masalah
Atas
dasar aturan-aturan itulah Descartes mengembangkan pikiran filosofisnya.
Kritik terhadap paham rasionalisme Rene
Descartes
Rene
descartes merupakan seorang filsuf zaman modern yang memberikan gagasan dan
logika baru dalam bidang filsafat dan telah berhasil memberikan
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di dunia barat saat itu.
Konsep descartes dapat merangsang
kemampuan otak manusia untuk berfikir dan menelaah ilmu pengetahuan yang
memerlukan kepastian atas kebenarannya, akan tetapi konsep itu hanya dapat
diterapkan dalam bidang ilmu pegetahuan, tanpa memasuki ranah keagamaan, karena
didalam agama terdapat banyak hal yang
tidak mampu dicapai oleh kemampuan akal manusia, keragu-raguan memang diperlukan,
tetapi itu tidak perlu masuk ke pembahasan yang memang telah dijelaskan
kebenaranya dan itu harus diyakini, seperti dalil naqli (Al Qur’an)
Bahkan descartes sempat meragukan
adanya pencipta,sedangkan menurut islam keberadaan Allah itu tidak dapat
diragukan,adanya suatu ciptaan pasti ada yang menciptakan,dan pencipta
tersebutlah sang pemilik kesempurnaan,dan adanya alam semesta telah menunjukan
bahwa Allah itu Maha pencipta dan berkuasa terhadap apa yang diciptakannya, hal
ini terlah banyak di jelaskan di dalam Al Quran.
Jadi
pemikiran rasional merupakan paham rasionalisme barat yang telah bercampur
dengan atheisme, jadi orang yang berpegang terhadap rasional akan sulit untuk
menerima hukum islam ataupun wahyu ( dalil naqli ). Allahu a’lam.
Khorif/Islamabad
Khorif/Islamabad
RSS Feed
Twitter
08:16
Unknown

Posted in 









0 comments:
Post a Comment