Gak lengkap rasanya perjalanan ke kota
Lahore, Pakistan bila tak berkunjung ke Badshahi Masjid. Masjid besar
yang usianya lebih dari tiga ratus tahun dan menjadi saksi bisu kejayaan
Islam dibawah pemerintahan dinasti Mughal di anak benua India masa
lampau.
Batsahi Mosque atau juga disebut
Masjid Badshahi, sebuah Masjid megah yang berdiri kokoh menjadi simbol
kebesaran kerajaan Mughal Islam.
Badshahi masjid berarti masjid
kerajaan. Terletak di Lahore Ibu kota provinsi Punjab. Dibangun pada era
kepemimpinan Aurangzeb Alamghir. Raja keenam kerajaan Mughal Islam.
Putra dari Shah Jahan dan Mumtaz Mahal (Shah Jahan membangun Taj Mahal
di India sebagai persembahan cinta kepada ibunda Aurangzeb. Mumtaz
Mahal). Badshahi masjid dibangun tepat di sebarang Bentang Lahore.
Proses pembangunan masjid megah ini membutuhkan dua tahun lamanya.
Pembangunan masjid dimulai pada
tahun 1671 selesai tahun 1673 M. Untuk mewujudkan impian membangun
masjid yang kelak menjadi pusat membangun peradaban dan membentuk
generasi Islam yang kuat. Aurangzeb menunjuk saudara angkatnya Muzaffar
Husain atau dikenal dengan Fiadi Khan Koka yang saat itu juga menjabat
gubernur Punjab sebagai pimpinan proyek.
Kemegahan masjid Badshahi pernah
menjadikannya masjid terluas di dunia selama hampir 313 tahun lamanya.
Sejak tahun 1673 hingga 1986 M. Kini, Badshahi masjid menjadi masjid
kedua terluas di Pakistan dan Asia Selatan setelah Faishal Mesjid di
Islamabad ibu kota Negara Pakistan.
Pertama kali melihat Masjid Batshahi
akan tampak perbedaan desain arsitek dengan model arsitek mesjid pada
umumnya. karena mesjid ini kental dengan gaya arsitektur Asia tengah,
Persia dan India. Bentuknya menyerupai gaya arsitektur masjid Jami
Delhi, India. Masjid yang juga dibangun oleh ayah Aurangzeb , Shah
Jahan, pada tahun 1648 M.
Untuk menjaga kualitas bangunan.
Bahan bangunan Batshahi didatangkan langsung dari wilayah dekat Jaipur,
sebuah wilayah di Rajastan, India. Bagian luar masjid diplaster dengan
dominasi warna merah dan dikelilingi empat menara besar setinggi 53,75
Meter serta dihiasi empat menara kecil setinggi 20 meter. Dan juga
dilengkapi ruang-ruang belajar. Luas keselurahan masjid menacapai
29.867,2 meter persegi, yang mampu menampung hingga seratus lima puluh
ribu jamaah. Setelah pembangunan masjid rampung, Aurangzeb menambahkan
satu pintu yang menghadap dan menghubungkan langsung dengan Benteng
Lahor kemudian diberi nama pintu Alamghir.
Tak hanya menjadi tempat shalat lima
waktu. Masjid Badsahi juga menjadi tempat pengkajian berbagai cabang
keilmuan di masa itu. Di era pemerintahan raja Aurangzeb pengkajian ilmu
berkembang pesat. Ulama-ulama membuka halaqah-halaqah berbagai cabang
keilmuan tanpa ada dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum serta
diikuti oleh semua lapisan masyarakat muslim baik muda maupun tua.
Bahkan masjid Badshahi sengaja di design dengan ruangan-ruangan khusus
yang disebut Hujars guna memberikan kenyamanan bagi para penuntut ilmu.
Tradisi keilumuan terus berlajut di
Masjid tersebut dengan dukungan Raja Aungrangzeb. Ketika Raja Aurangzeb
meninggal, lahir berbagai pemberontakan di beberapa wilayah dan pada
akhirnya kerajaan Mughal Islam terpecah menjadi sepuluh kerajaan kecil.
Meskipun secara kekuatan politik dan ekonomi dinasti Mughal tak lagi
sekuat di zaman Raja Aurangzeb namun masjid Badshahi tetap difungsikan
sebagaimana sebelumnya.
Kala orang-orang shikh dibawah
kepemimpinan Maharaja Ranjit Singh menguasai Lahore pada bulan Juli
1799, masjid Badshahi pun jatuh ke tangan mereka. Lalu dialih fungsikan
kemudian tak terurus dan mengalami banyak kerusakan. Kaum muslimin
dilarang untuk shalat didalamnya. Tak ada lagi kajian keilmuan. Masuk
pun mereka tidak diperbolehkan. Kerusakan diperparah ketika masjid
tersebut dijadikan kandang kuda-kuda perang pasukan tempur kaum Shikh.
Dan 80 hujaars atau ruang belajar dijadikan kamar pasukan serta gudang
senjata dan logistik.
Ketika perang sipil antar penganut
shikh meletus di era kepemimpinan Sher Singh putra Ranjit Singh. Ia
menggunakan manara Badshahi masjid sebagai tempat senjata api Zamburak
untuk membantai pengungsi pro Maharani Chand Kaur di Shahi Qila.
Kondisi ini terus berlanjut ketika
Inggris menjajah India. Masjid Badsahi yang kala itu masih masuk wilayah
India digunakan untuk kepentingan militer penjajah. Namun hal ini tidak
dibiarkan oleh kaum Muslimin. Berbagai usaha meraka lakukan untuk
mengembalikan Masjid bersejarah ke tangan Muslimin dan digunakan sesuai
fungsinya. Menghadapi perlawanan yang terus meningkat dari kaum muslimin
akhirnya pihak Inggris melepas masjid tersebut dan mengembalikan
Batshahi dibawah otoritas kaum muslimin. Masjid Batshahi mulai
direnovasi lagi pada tahun 1939 dan selesai pada tahun 1960 M setelah
menghabiskan anggaran sebasar 5,8 juta Rupees.
Keindahan Badshahi masjid semakin
sempurna dengan taman hijau di bagian luar masjid. Di taman itulah
terdapat Hadzuri Bagh yang dibangun oleh Ranjit Singh pada tahun 1831.
Namun Hadzuri Bagh mengalami kerusakan berat saat pasukan Sher Singh
meyerang kaum shikh pro Maharani Chand Kaur dari menara Mesjid.
Selain itu, juga terdapat kuburan
Allamah Iqbal. Pemikir, sastrawan pakistan yang sangat terkenal. Dan tak
jauh dari taman nampak Gurdwara Shikh (tampat ibadah penganut agama
Shikh) yang bangun di era kekuasaan Ranjit Shingh.
Ketika Pakistan memproklamirkan
kemerdekaanya pada tahun 1947 kota Lahore masuk ke dalam wilayah
Pakistan. secara otomatis masjid Bathsahi pun demikian. Saat ini,
menjadi kebanggan bagi warga Pakistan bahwa masjid Badshahi pernah di
tempati shalat Jumat oleh 39 pimpinan negara-negara Muslim ketika
Islamic Summit Conference kedua diadakan di Lahore pada 22 Februari
1947. Tahun 1993 pemerintah Pakistan mengajukan Badshahi masjid sebagai
Situs peniggalan dunia ke UNESCO.
Kini, Badshahi masjid tak lagi
difungsikan sebagaimana awal mula dibangun. Hujaars atau ruang belajar
dulunya menjadi tempat orang-orang mengkaji berbagai ilmu yang telah
banyak melahirkan banyak ulama tampak kumuh tak terawat. Sebagian
raungannya bahkan telah rusak. Saat ini, masjid Badshahi hanya digunakan
untuk shalat lima waktu serta perayaan hari raya besar ummat Islam
Sunni di Pakistan. (Hizbullah Zein)
Referensi: official website PPMI Pakistan
0 comments:
Post a Comment