Monday 17 August 2015

Benarkan pulau Sumatra telah dikenal oleh Rasulullah saw semasa hidup, serta telah dilalui dan disinggahi para pedagang dan pelaut Arab di masa itu? Pernyataan ini diungkap Prof. Dr. Muhammad Syed Naquib al-Attas di buku terbarunya “Historical Fact and Fiction”.

Kesimpulan Al-Attas ini berdasarkan inductive methode of reasoning. Metode ini, ungkap al-Attas, bisa digunakan para pengkaji sejarah ketika sumber-sumber sejarah yang tersedia dalam jumlah yang sedikit atau sulit ditemukan, lebih khusus lagi sumber-sumber sejarah Islam dan penyebaran Islam di Nusantara memang kurang.

Ada dua fakta yang al-Attas gunakan untuk sampai pada kesimpulan di atas.

Pertama, bukti sejarah Hikayat Raja-Raja Pasai yang di dalamnya terdapat sebuah hadits yang menyebutkan Rasulullah saw menyuruh para sahabat untuk berdakwah di suatu tempat bernama Samudra, yang akan terjadi tidak lama lagi di kemudian hari.

Kedua, berupa terma “kāfūr” yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Kata ini berasal dari kata dasar “kafara” yang berarti menutupi. Kata “kāfūr” juga merupakan nama yang digunakan bangsa Arab untuk menyebut sebuah produk alam yang dalam Bahasa Inggris disebut camphor, atau dalam Bahasa Melayu disebut dengan kapur barus.
Masyarakat Arab menyebutnya dengan nama tersebut karena bahan produk tersebut tertutup dan tersembunyi di dalam batang pohon kapur barus/pohon karas (cinnamomum camphora) dan juga karena “menutupi” bau jenazah sebelum dikubur. Produk kapur barus yang terbaik adalah dari Fansur (Barus) sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang terletak di pantai barat Sumatra.
Dengan demikian tidak diragukan wilayah Nusantara lebih khusus lagi Sumatra telah dikenal oleh Rasulullah saw dari para pedagang dan pelaut yang kembali dengan membawa produk-produk dari wilayah tersebut dan dari laporan tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar tentang tempat-tempat yang telah mereka singgahi.

Saturday 15 August 2015

❤ Untuk ukhti shalihah..
Kita tak pernah tahu..
Yang manakah dulu melamar diri dahulu..
Kematian atau pernikahan yang menghadap penghulu..

❤ Untuk ukhti shalihah..
Kau tak perlu menunggu..
Perbaiki saja dirimu dulu..
Seperti jodohmu yang kau tunggu..
Karena hakekatnya jodohmu adalah cerminan dirimu (an-nur: 26)
Jangan pernah patah arang karena jodoh belum bertemu..
Mungkin saja Allah masih inginkan kau bermunajad kepadaNya yang satu..

❤ Untuk ukhti shalihah..
Jodoh itu sama dengan kematian..
Ia datang mendadak tanpa harus menunggu kepastian..
Dan itulah tersimpan Qodarullah yang berupa ujian..
Ujian dalam menjaga hati agar tidak sampai berlebihan dalam berangan-angan..

Wednesday 12 August 2015


Kita tahu bahwa Masjis Nabawi adalah masjid yang mulia. Lantas apa keutamaan shalat di Masjid Nabawi dibanding masjid lainnya?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ – صلى الله عليه وسلم – وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
 “Tidaklah pelana itu diikat –yaitu tidak boleh bersengaja melakukan perjalanan (dalam rangka ibadah ke suatu tempat)- kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, masjid Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan masjidil Aqsho” (HR. Bukhari 1189 dan Muslim no. 1397). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudriy. Hadits ini secara tegas menunjukkan keutamaan sengaja bersafar ke ketiga masjid di atas. Dan ini berarti selain tiga masjid itu tidak dibolehkan jika sengaja bersafar ke sana dalam rangka ibadah, baik itu ke kuburan wali maupun orang sholih .

DR Yusuf Qardhawi_ Distorsi Sejarah Islam, hal 25 :

Salah satu yang ingin saya jelaskan dengan obyektif adalah para penguasa dulu tidak memiliki pengaruh seperti para penguasa di zaman sekarang. Pemerintah di zaman sekarang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat. Ia memiliki kendali dalam bidang pengajaran dan pendidikan. Dari mulai tingkat Taman kanak-kanak (TK) hingga tingkat Universitas.

Ia memiliki kendali media massa. Baik dalam bentuk tulisan, audio ataupun visual, media-media itulah yang pada zaman sekarang membawa berita dan pemikiran, dan semua itu bisa diwarnai sesuai dengan keinginan.

Adapun negara di zaman dahulu tidak memiliki pengaruh seperti itu, tidak setengah ataupun sepersepuluhnya.

Pada zaman dahulu ulama mengajar masyarakat di masjid dan sekolah. Dan semua itu dilakukan bukan atas perintah negara. Pada zaman dahulu, ulamalah yang memberikan fatwa kepada masyarakat. Baik dalam urusan agama ataupun kehidupan mereka. Dan hal tersebut tidak ada hubungannya dengan negara sedikitpun.

Sunday 9 August 2015



Sudah bukan masanya lagi memasung diri dengan teori... 
Saatnya mengaca bahwa usia sudah tak lagi jenaka dan gantung sepatu dari mengikut-ikuti konsep jejak hidup orang lain yang katanya sukses... 
Mental sudah ada, pengalamanpun sudah punya...

Pengetahuan seadanya bukan berarti sudah menjadi garis polisi untuk tidak bergerak...  Lakukankan yang bisa di lakukan kawan...
 
Rute hidup sudah jelas tanpa filsafat, logika dan norma semu...
Singkirkan semua pertimbangan dan perhitungan yang sarat mengulur waktu...
Terlalu lama mempertimbangkan sampai- sampai ketiduran...
 
Catatan-catatan kecil dan semua rumus sudah pindah rak...
Dan alat teropong untuk memantau orang lain sudah saatnya di jual ke bazar.Terlalu lama di pakai sampai lupa di buang... 
Siapkan semua perlengkapan dan bekal lalu berbuat untuk sebuah kejelasan...



"Bingkisan Nasehat"

Cita yang tinggi membutuhkan proses dan pengorbanan.
Jika saja semua cita terjadi instan bagai sebungkus mie rebus. Seorang pedagang sukses tidak akan rela bangun di pagi buta hanya karena niaganya.

Seorang Ulama’ tidak perlu bersusah payah mengorbankan waktu untuk menghafal berbagai matan kitab dari yang berparagraf hingga yang berbait rapi...

Jika saja semua cita terjadi instan . Atlet profesional akan lebih senang bersantai dari pada membanting tubuh dengan bermacam porsi latihan yang menyiksa. Semuanya membutuhkan proses dan pengorbanan. Lalu bagaimana jika mati paling mulia yang dicita ???

Sepertinya jalan masih begitu panjang... Lisan masih saja mudah dan ringan mengiris perasaan teman, sahabat, dan sanak saudara. Dengki selalu menggantung di hati memandang kesuksesan tetangga. Itsar yang dianjurkan hanya sebatas pengetahuan belaka tanpa amalan nyata. Fitnah wanita dunia yang tak jua mereda. Hari berlalu tanpa guna bagi diri dan manusia. Hanya menambah dosa dan murka sang pencipta. Sepertinya jalan masih begitu panjang...

Saturday 8 August 2015

International Islamic University Islamabad (IIUI) didirikan di Islamabad pada 01 Muharram 1401 H bertepatan dengan 11 November 1980 M. Dalam bahasa Pakistan disebut Baina el-Aqwam Islami University atau Universitas Antar Bangsa. Bermula dari pembangunan Faisal Mosque seluas 189.705 meter persegi dan asrama Kuwait hostel yang terletak di kaki bukit Marghala tidak jauh dari Faishal Mosque dan terus berkembang dengan membangun kampus baru di Sector H-10 Islamabad dengan luas puluan hektar.

Universitas ini di bangun atas aspirasi dan hasrat negara-negara Muslim di mana program pendidikannya di awal universitas ini dibangun lebih diprioritaskan pada Islamic Studies (ushuluddin). Namun seiring dengan perkembangan zaman IIUI mulai melebarkan sayap dan membuka beberapa fakultas umum. Dalam sistem pendidikan dan pengajaran, IIUI menjadikan Bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan.


Berbicara mengenai musim di sebuah Negara yang berbeda beda memang sangat menyenangkan apalagi sebuah negara itu mempunyai beberapa musim.seperti halnya musim yang terdapat di Negara Pakistan. Sebelum berbicara banyak tentang musim gugur di Islamabad (Pakistan), Mendengar negara Pakistan mungkin yang ada di benak sebagian besar rakyat Indonesia adalah sebuah negeri yang selalu dilanda konflik ,disamping itu didukung peberitaan media yang tidak sesuai relita, akan tetapi realita yang penulis rasakan tidak seperti yang ada , di benak sebagian orang. Disisi lain ternyata Pakistan mempunyai keindahan alam serta keindahan 4 Musim yang tersembunyi yang belum banyak diketahui banyak orang.

Negara Pakistan sendiri mempunyai 4 Musim yaitu :
Musim Panas (summer season) (فصل الصيف ), Musim gugur ) fall /autumn season( (فصل الخريف),
Musim dingin ( winter) (فصل الشتاء), dan Musim semi ( spring ) (فصل الربيع).

Friday 7 August 2015



(STRUKTUR KEPENGURUSAN  IKAAI)
(TH. 2015-2016)

Pembina :

  •   Ustdh,  Farah Mayuni  ( Phd English )
  •   Akh, Zulfi Safriadi  ( LLM. Syari’ah & Law)

Ketua :
  •   Akh, Qowwiyul Amin  (LLB. Syari’ah& Law)
   Sekertaris :
  •   Akh, Qowwiyul Amin  (LLB. Syari’ah& Law)
Bendahara :
  •   Akh. Dzulhijatul Khorif  (BS Islamic Studies)
Humas :
  •   Akh Husnul Muttaqien (BS Islamic Studies)
Olahraga dan kesenian :
  •   Akh, Irsyad  (BS Islamic Studies)
  •   Akh Husnul Muttaqien (BS Islamic Studies)
I’lam :
  •   Akh, Rosyid (LLB. Syari’ah & Law)
  •   Akh. Nur Hidayanto (LLB. Syaria’ah & Law )

Thursday 6 August 2015


Bolehkah daging aqiqah dimakan atau dinikmati oleh empunya hajat?
Bagaimanakah hasil aqiqah dimakan dan dibagi? Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah, ulama pakar fikih abad ini pernah diajukan pertanyaan tersebut. Beliau rahimahullah menjawab,
فإنه يأكل منها ويهدي ويتصدق ، وليس هنالك قدر لازم اتباعه في ذلك ، فيأكل ما تيسر ، ويهدي ما تيسر ، ويتصدق بما تيسر ، وإن شاء جمع عليها أقاربه وأصحابه ، إما في البلد وإما خارج البلد ، ولكن في هذه الحال لابد أن يعطي الفقير منها شيئاً . ولا حرج أن يطبخها ويوزعها بعد الطبخ أو يوزعها وهي نية ، والأمر في هذا واسع ” انتهى .
“Hendaknya daging aqiqah dimakan sebagiannya. Sebagiannya lagi dihadiahkan dan disedekahkan. Adapun kadar pembagiannya tidaklah ada kadar tertentu. Yang dimakan, yang dihadiahkan dan yang disedekahkan dibagi sesuai kemudahan. Jika ia mau, ia bagikan pada kerabat dan sahabat-sahabatnya. Boleh jadi pembagiannya tersebut di negeri yang sama atau di luar daerahnya. Akan tetapi, mestinya ada jatuh untuk orang miskin dari daging aqiqah tersebut. Tidak mengapa juga daging aqiqah tersebut dimasak (direbus) dan dibagi setelah matang atau dibagi dalam bentuk daging mentah. Seperti itu ada kelapangan.” (Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb, 5: 228)

Wednesday 5 August 2015

di akhir bulan juni liburan panjang musim panas telah dimulai , libur musim panas di universitas IIUI ini cukup lama sekitar 3 bulan lamanya.  pas dibulan ini kebetulan bersamaan dengan bulan ramadhan, bagi mahasiswa yang ada kelas summer , dituntut untuk masuk dari pagi sampai siang hari dengan tantanganya panas yang lumayan panas, bisa mencapai 45 derajat celcius.

adapun mahasiswa yang tidak punya kelas summer tentunya libur , biasanya waktu-waktu seperti ini digunakan para mahasiswa umumnya pulang ke kampung masing-masing, adapun mahasiswa asing, indonesia khususnya sudah tidak jaman pulang ke kampungnya masing-masing tapi sudah level pulang antar negara , pulang ke negaranya masing-masing, hehe.

ada juga yang berlibur ,entah itu pergi ke india, turki mesir, jalan-jalan keliling pakistan, dan umroh , ( bagi yang punya uang ) :D.

tak kalah juga dari pihak universitas mengadakan trip, trip ke daerah gilgit baltistan, Naran kaghan, azad kashmir, swat kalam jabba , yang semua tempat itu adalah tempat-tempat yang indah dan mempesona.

ada juga yang pergi untuk tabligh, yakni ikut jama'ah tabligh , yang pusatnya di reiwind lahore pakistan. Mereka pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk berdakwah.

FEE STRUCTURE for Fall 2015









(All fee are subject to revision from time to time)
Abbreviations: PCR (Per Credit Hour), PS (Per Semester), PM (Per Month)









S. #
Degree Program
Library Security (Refundable)
One Time Charges
Semester Fee
Total Fee of 1st Semester
HOSTEL CHARGES (PM)
Security
Hostel Dues (Pak)
Hostel Dues (OSS)
FACULTY OF ARABIC
Department of Translation & Interpretation
1
BS T & I
3900
2500
27500
33900
3000
3000
3500
2
MS TS
3900
3500
36000
43400
3000
4000
4500
Department of Arabic Literature & Linguistics
3
BS Arabic
3900
2500
9900
16300
3000
3000
3500
4
MA Arabic
3900
2500
12100
18500
3000
3000
3500
5
MS Arabic
3900
2500
14300
20700
3000
4000
4500
6
MS TA to Non Arabs
3900
2500
14300
20700
3000
4000
4500
7
Ph.D Arabic
3900
2500
14300
20700
3000
4500
5000
FACULTY OF BASIC & APPLIED SCIENCES
Department of Computer Sciences
8
BS IT
2500
8500
46800
57800
3000
3000
3500
9
BS CS
2500
8500
46800
57800
3000
3000
3500
10
MS CS
2500
8500
46800
57800
3000
4000
4500
11
Ph.D CS
2500
8500
39600
50600
3000
4500
5000
Department of Software Engineering
12
BS SE
2500
8500
46800
57800
3000
3000
3500
13
MS SE
2500
8500
46800
57800
3000
4000
4500
14
Ph.D SE
2500
8500
39600
50600
3000
4500
5000
Department of Mathematics
15
BS Maths.
2500
8500
27000
38000
3000
3000
3500
16
MSC Maths.
2500
8500
28800
39800
3000
3000
3500
17
MS Maths.
2500
8500
22800
33800
3000
4000
4500
18
Ph.D Maths.
2500
8500
39600
50600
3000
4500
5000